Beberapa
Hari yang lau gw di suruh menganalisis Novel Karya Mochtar Lubis yang
berjudul "Jalan Tak Ada Ujung" nah inilah analisis tentang Novel
Tersebut semoga Bermanfaat
- Pengarang : Mochtar Lubis
- Penerbit : Yayasan Obor Indonesia
- Tebal buku : vi + 167 hlm.
- Kelebihan buku : ceritanya seperti benar-benar realis, penggambaran tokoh tidak secara langsung tapi sangat jelas perbedaan antara tokoh satu dengan tokoh lain. Settingnya dibuat sedetil mungkin.
- Kekurangan buku : pemilihan bahasanya sederhana.
- Keterangan : Cetakan pertama Balai Pustaka, 1952
Cetakan ke-1 Yayasan Obor Indonesia, April 1992
Cetakan ke-4 Yayasan Obor Indonesia, Januari 2001
- Penerbit : Yayasan Obor Indonesia
- Tebal buku : vi + 167 hlm.
- Kelebihan buku : ceritanya seperti benar-benar realis, penggambaran tokoh tidak secara langsung tapi sangat jelas perbedaan antara tokoh satu dengan tokoh lain. Settingnya dibuat sedetil mungkin.
- Kekurangan buku : pemilihan bahasanya sederhana.
- Keterangan : Cetakan pertama Balai Pustaka, 1952
Cetakan ke-1 Yayasan Obor Indonesia, April 1992
Cetakan ke-4 Yayasan Obor Indonesia, Januari 2001
Kutipan Buku:
Hujan gerimis menambah senja lekas menggelap. Guntur menghempas-hempas di ujung langit, dan cahaya kilat memancar-mancar. Terang yang ditimbulknnya amat cepatdiganti oleh gelap yang lebih pekat. Jalan-jalan kosong dan sepi. Beberapa orang bergegas lari dari hujan. Dan lari dari ancaman yang telah lama memeluk seluruh kota.
Sebuah truk penuh berisi serdadu-serdadu bermuka keras menderu di atas jalan-jalan yang kosong. Patrol yang membelok ke kanan, terus, ke kiri, ke kanan, terus, dan terus, terus di jalan-jalan yang sunyi, kosong dan sepi. Jalan dalam malam hujan gerimis gelap, jalan berliku tidak habis-habisnya. Jalan tak ada ujung.
Hujan gerimis menambah senja lekas menggelap. Guntur menghempas-hempas di ujung langit, dan cahaya kilat memancar-mancar. Terang yang ditimbulknnya amat cepatdiganti oleh gelap yang lebih pekat. Jalan-jalan kosong dan sepi. Beberapa orang bergegas lari dari hujan. Dan lari dari ancaman yang telah lama memeluk seluruh kota.
Sebuah truk penuh berisi serdadu-serdadu bermuka keras menderu di atas jalan-jalan yang kosong. Patrol yang membelok ke kanan, terus, ke kiri, ke kanan, terus, dan terus, terus di jalan-jalan yang sunyi, kosong dan sepi. Jalan dalam malam hujan gerimis gelap, jalan berliku tidak habis-habisnya. Jalan tak ada ujung.
JALAN TAK ADA UJUNG
Karya : Mochtar Lubis
Novel
tersebut menceritkan tentang kisah seorang guru, Isa namanya, yang
ketakutan ketika masa-masa revolusi. Karena Isa adalah seorang guru,
oleh karena itu ia sangat dihormati oleh tetangga-tetangganya. Akan
tetapi, statusnya seperti tidak memihak kepadanya, keadaan ekonomi
keluarganya sangat kekurangan. Istrinya–Fatimah, harus kesana kemari
meminjam uang hanya untuk kebutuhan makan. Selain itu, ia pun harus
menerima ketika ia tidak bisa memberikan kepuasan secara batin kepada
istrinya untuk selamanya. Sehingga keharmonisan keluarganya semakin lama
semakin berkurang. Oleh karena itu isterinya memutuskan untuk mengambil
anak pungut yaitu seorang anak laki-laki kecil, Salim namanya, ia
berumur empat tahun.
Kehidupannya
selalu diwarnai rasa takut. Ketika tembakan pertama di Gang Jaksa itu
memecahkan kesunyian pagi guru Isa sedang berjalan kaki menuju
sekolahnya di Tanah Abang. Ia sangat ketakutan ketika itu, ia memikirkan
tentang keselamatan anak dan isterinya.
Isa
diajak oleh teman yang baru dikenalnya dia bernama Hazil, yang sangat
pintar bermain biola dan ia juga seorang komponis. Untuk bergabung
dengan sebuah organisasi perjuangan pemberontakan. Guru Isa sebenarnya
tidak mau tetapi ia takut dibilang pengecut oleh karena itu dengan
sangat terpaksa ia menuruti apa kata temannya itu. Mereka kemudian
bertugas untuk mengambil senjata dan bom tangan yang disimpan di daerah
Asam Reges, setelah itu akan disimpan di Manggarai, kemudian di
selundupkan ke Kerawang. Dalam misinya ini Isa bertemu dengan Rakhmat,
seorang pemuda yang berani dan bersemangat sama seperti Hazil.
Penyelundupan itu berjalan dengan mulus, meskipun menyisakan ketakutan
pada guru Isa karena baru pertama kalinya ia ikut berjuang dalam
kemerdekaan.
Setelah
menikah selama enam bulan Isa tidak dapat memberikan kepuasan secara
batin kepada isterinya. istrinya kemudian berselingkuh dengan teman guru
Isa sendiri, Hazil. Guru Isa curiga akan kedekatan isterinya dengn
sahabatnya Hazil, tetapi ia lebih memilih untuk diam. Kalau dia
bertanya, dia akan tahu apa yang disangkanya sungguh terjadi, karena itu
lebih menakutkan hatinya dari pada keraguannya sekarang.
Serdadu
Inggris kemudian meninggalkan Indonesia setelah adanya perjanjian
Linggar Jati. Akan tetapi, kondisi tersebut bukanlah sesuatu yang
mengenakan. Beberapa saat setelah kepergian serdadu Inggris, serdadu
Belanda kemudian datang kembali ke Indonesia.
Puncak pemberontakan mereka terjadi ketika guru Isa, Hazil, dan Rakhmat, temannya, merencanakan untuk menyerang serdadu Belanda disebuah bioskop, bioskop Rex namanya. Mereka melemparkan bom tangan di depan pintu masuk bioskop tersebut. Beberapa serdadu Belanda terluka akibat ledakan bom tersebut. Setelah itu mereka bertiga pulang ke tempat masing-masing dan tidak saling memberi kabar untuk selang waktu yang lama. Karena mereka telah berjanji untuk itu.
Puncak pemberontakan mereka terjadi ketika guru Isa, Hazil, dan Rakhmat, temannya, merencanakan untuk menyerang serdadu Belanda disebuah bioskop, bioskop Rex namanya. Mereka melemparkan bom tangan di depan pintu masuk bioskop tersebut. Beberapa serdadu Belanda terluka akibat ledakan bom tersebut. Setelah itu mereka bertiga pulang ke tempat masing-masing dan tidak saling memberi kabar untuk selang waktu yang lama. Karena mereka telah berjanji untuk itu.
Hazil
kemudian dapat ditangkap oleh polisi militer, ia mengakui apa yang
telah ia perbuat dan menyebutkan siapa saja yang terlibat dalam kasus
itu. Tak lama kemudian guru Isa menyusul Hazil ditangkap polisi. Mereka
berdua disiksa. Karena mereka tetap tidak mau mengaku di mana Rakhmat
bersembunyi. Isa tahu bahwa Hazil akan mati kerena terus disiksa, begitu
juga ia akan mati bersanmanya. Tapi di sana pula Isa menemukan sifat
kelakian-lakiannya dan arti hidupnya sesungguhnya.
TAMAT
UNSUR INTRINSIK :
1. Tema
Seorang guru yang ketakutan saat perjuangan pada masa revolusi.
2. Latar /setting
Seluruh kejadian pada novel Jalan Tak Ada Ujung terjadi di Jakarta pasca kemerdekaan.
3. Tokoh
Tokoh-tokoh yang berperan antara lain :
1. Guru Isa ( Pelaku utama )
2. Hazil ( Pelaku kedua )
3. Fatimah ( Pelaku kedua )
4. Rakhmat ( Pelaku kedua )
5. Hamidy ( Pelaku ketiga )
6. Pak Damrah ( Pelaku ketiga )
Dan masih banyak lagi tokoh-tukoh dalam novel Jalan Tak Ada Ujung.
4. Penokahan
1. Isa berwatakan; penakut, lemah dan tidak berani
mengatakan isi hatinya,
2. Hazil ialah seorang pemuda berani, optimis, pandai
bemain biola, dan seorang komponis.
3. Fatimah adalah seorang wanita yang berpendidikan
tinggi dan sangat setia pada suaminya,
4. Rakhmat, ia seorang pemuda yang pemberani sama
seperti Hazil.
5. Sudut Pandang
Dalam novel ini pengarang menempatkan dirinya sebagai orang pertama dan orang ketiga serba tahu.
6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Jalan Tak Ada Ujung ialah sederhana, mudah dipahami dan sesuai dengan EYD.
7. Alur
Dalam penyampaiannya pengarang menggunakan alur maju.
8. Amanat
Jangan pernah merasa takut bila kita berjuang di jalan kebaikan atau kebenaran.
Unsur-unsur Ekstrinsik
1. Latar Belakang Sosial
Dalam segi sosial novel Jalan Tak Ada Ujung menggambarkan kehidupan
masyarakat pasca kemerdekaan yang semangat perjuangan,dan gotong
royongnnya masih sangat kuat.
Hal Yang Menarik
Ketika Hazil ditangkap dan menyusul Isa juga ditangkap, mereka dibawa
ke penjara kemudian mereka berdua disiksa, dipaksa mengaku di mana
Rakhmat berada. Isa ingi mengaku tapi lidahnya kelu tak samggup
mengeluarkan kata-kata, sampai akhirnya Isa menemukan arti hidupnya dan
sifat kelaki-lakiannya kembali pada dirinya.
Hal Yang Kurang Menarik
Ketika
ayah Hazil, Mr. Kamarudin namanya yang sudah beberapa hari sakit parah,
dalam sakitnya, ia sangat merindukan anaknya Hazil. Rindunya bercampur
rasa penyesalan karena ketika Hazil hendak berangkat ia datang meminta
uang untuk belanja tetapi Kamarudin membentak anaknya. Dia merasa
menyesal selalu berkelahi dengan Hazil, karena ibunya telah meninggal
maka seharusnya dialah pengganti ibunya.
Hubungan Dengan Kehidupan Sehri-hari
Sifat
kesetiakawanan antara guru Isa, Hazil, dan Rakhmat patut ditiru dalam
kehidupan sehari-hari kita. Dan mungkin banyak diantara kita yanhg
mempunyai rasa kesetiakawanan yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar