Bagi penggemar Real Madrid yang masih “pemula”, tentu akan
kebingungan soal jati diri Santiago Bernabeu. Pasalnya, jika dicek lewat
mesin pencari dengan kata kunci “Santiago Bernabeu” yang keluar adalah
informasi mengenai stadion yang menjadi kandang Real Madrid. Tampaknya
“Santiago Bernabeu” lebih dikenal sebagai nama sebuah stadion ketimbang
nama pesepakbola.
Nama lengkapnya adalah Santiago Bernabeu Yeste. Ia adalah salah satu
orang paling penting dalam sejarah berdirinya Real Madrid. Santiago
pernah menjadi pemain dengan 689 caps dan mencetak lebih dari 340 gol.
Selepas menjadi pemain, ia pernah menjadi direktur teknik, asisten
pelatih, pelatih, dan “jabatan” terakhirnya sebagai presiden klub.
Awalnya, Santiago Bernabeu dan Rafael Salgado membeli lahan di dekat
Stadion Chamartin, kandang Madrid saat itu. Manuel Munoz Monasterio dan
Luis Alemany Soler ditunjuk sebagai perancang dari stadion yang dibuka
pada 14 Desember 1947 tersebut. Pada 4 Januari 1955 setelah renovasi
besar-besaran, stadion yang awalnya bernama The Nuevo Estadio Chamartin
tersebut berganti nama dan mengadopsi nama Presiden Real Madrid kala
itu, Santiago Bernabeu.
Bukan cuma nama stadion yang memiliki sejarah panjang bagi Real
Madrid. Usaha Santiago pun tak bisa dilepaskan dari berdirinya stadion
yang kini berkapasitas 81.044 kursi tersebut. Maka, penamaan stadion
tersebut menjadi “Santiago Bernabeu” adalah langkah yang dianggap tepat
dan bijak.
“Kami mungkin akan memberikan nama IPIC Bernabeu atau apa saja yang
mereka inginkan.. Atau Cepsa Bernabeu,” ujar Florentino Perez kepada
Menteri Olahraga dan Pendidikan Komunitas Madrid, Lucio Figar. Sialnya,
ucapan tersebut tak sengaja terekam kamera saat Perez hadir dalam acara
televisi “El Chiringuito de Neox”.
Untuk yang belum tahu apa itu IPIC dan Cepsa, mungkin menganggap dua
nama tersebut sah-sah saja dijadikan sebagai nama baru stadion Bernabeu.
Nyatanya, IPIC adalah kepanjangan dari International Petroleum
Investmen Co, sebuah korporasi investasi yang bergerak di bidang
perminyakan yang berasal dari Uni Emirat Arab.
Bulan lalu, Real Madrid telah menyepakati kerjasama strategis dengan
IPIC dalam rangka pembangunan stadion sebesar 320 juta pounds.
Florentino Perez sendiri memang berambisi untuk meningkatkan kualitas
dan kapasitas Stadion Santiago Bernabeu. Pada masa kepresidenannya yang
pertama, Perez sudah meluncurkan “master plan” yang tujuan akhirnya
memaksimalkan pendapatan dari stadion. Perez berinvestasi hingga 127
juta euro sejak 2001-2006 dengan membangun tambahan di bagian timur
stadion dan renovasi di sejumlah bagian di tribun barat.
Setelah terpilih kembali pada 2009, Perez berencana merestrukturisasi
Santiago Bernabeu. Awalnya, ia ingin membuat atap stadion bisa
dibuka-tutup. Sayangnya, manajemen Real Madrid menolak gagasan tersebut
karena kondisi keuangan yang tidak memungkinkan.
Pada 2013, Perez mengonfirmasikan bahwa Real Madrid menjual hak
penamaan stadion mereka. Ini dilakukan untuk menunjang stadion baru yang
desainnya telah diselesaikan pada awal tahun ini.
Desain stadion baru sendiri terkesan futuristik. CNN memberi
judul “Back to the Future”. Dinding stadion akan dilapisi layar LED
yang menyala saat malam, dan menjadi layaknya kaca saat siang. Tentu,
ada penambahan seperti hotel, mall, dan restoran di dalam stadion.
Jika hal ini sesuai rencana, maka stadion Real Madrid akan seperti
nama stadion klub lain seperti Ettihad Stadium milik Manchester City,
Emirates Stadium milik Arsenal, dan Allianz Arena milik Bayern Munich.
Bedanya, akan ada nama belakang “Bernabeu” yang akan mendampingi nama
sponsor.
Katanya, hal yang baru akan mengubur kenangan-kenangan lama. Sama
halnya dengan sebuah nama. Yang ada, tinggalah sebuah cerita yang
semakin lama kan terlupa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar